Sekolah hanya mengajari sejarah secara garis besar saja. Pelajaran sejarah sekolah hanyalah alat propaganda. disini tempat belajar sejarah anti mainstrim

Wednesday, December 6, 2017

Jauh sebelum berada di pangkuan Republik Indonesia, Timor timur merupakan negara koloni (jajahan) bangsa portugal sejak tahun 1522. Timor timur bukanlah daerah asli Republik Indonesia. Pada tahun 1974 terjadi revolusi anyelir di portugal, pada saat itu terjadi sebuah kudeta militer terhadap Dr Antonio De Oliveire salazar yang membuat kerusudhan dan kekacauan di portugal. Setiap kegaduhan politik di negara penjajah tentulah mempengaruhi suasana poltik di negara jajahannya. Pemerintah portugal yang kewalahan menghadapi kudeta militer di negaranya, kemudian mengeluarkan kebijakan yang membebaskan negara koloninya termasuk timor timur untuk menentukan masa depannya. Karena terjadi kekosongan kekuasaan di timor timur momen ini dimanfaatkan oleh Indonesia, pada tahun 1975 militer Indonesia masuk dalam operasi yang dikenal dengan nama operasi seroja dengan dalih meberantas gerakan Komunis. Di dalam internal timor timur sendiri ada beberapa partai dengan haluan yang berbeda. pro integrasi dan pro kemerdekaan. Partai Apodeti adalah partai yang pro intergrasi(bergabung) dengan Republik Indonesia sedangkan Fretelin adalah partai yang Pro kemerdekaan timor timur. partai lain bernama UDT yang awalnya pro integrasi kepada Portugal merubah haluannya menjadi Pro integrasi terhadap Republik Indonesia.
Pada tanggal 28 November 1975 Fretilin yang merupakan partai pro kemerdekaan nekat mempeoklamasikan berdirinya negara timor timur di Dili dengan presidennya Xavier do Amaral yang awalnya merupakan pemimpin partai.

Sebagai jawaban atas sikap Fretelin, partai UDT, Apodeti, kota dan Trabalista. 4 fraksi partai itu melakukan aksi balasan dengan memproklamasikan penggabungan timor timur ke Indonesia pada tanggal 29 November 1975. Keputusan fraksi pro Indonesia ini baru menyampaikan maksudnya secara resmi kepada Presiden RI ke-2 Suharto pada tanggal 7 juni 1976. Dan diterim 10 hari setelah surat itu dikirim. Sebagai bukti tertulis diterimanya Timor Timur menjadi provinsi ke 27 indonesia. Presiden mengeluarkan UU No. 7 tahun 1976.

Konflik yang terjadi selama 24 tahun antara Fretelin(kubu pro kemerdekaan) dan militer Indonesia, menewaskan 180 ribu jiwa warga timor timur sementara korban dari pihak militer Indonesia diperkirakan mencapai 3000 orang. Tragedi yang paling menyita dunia internasional adalah peristiwa santa cruz, kala itu militer kita menembaki warga pro kemerdekaan dengan korban jiwa 271 tewas, 382 terluka, 250 hilang.

Ketidakpuaasan membuat timor timur ingin melepaskan diridari Indonesia meskipun Indonesia sebagai negara sudah berusaha melakukan pembangunan sebaik mungkin pada timor timur. Tidak berhenti pada ketidakpuasaan terhadap pembangunan, mereka melakukan tindakan separatis yang memicu disintegritas dan perang saudara. Ratusan permasalahan disitegrasi bangsa terus bermunculan di bumi loro sae.

Kegaduhan politik yang terjadi pada Indonesia tahun 1998 menjadi babak baru penyelesain masalah timor timur. PBB datang untuk memastikan masa depan timor timur. PBB melaksanakan jajak pendapat(referendum)  apakah mayoritas berada pada pihak pro iintegritas atau kemerdekaan. Presiden baru kala itu presiden Habibie menawarkan 2 pilihan terhadap rakyat timor timur :
  1. Memberikan status khusus dan otonomi yang luas
  2. Melepaskan diri dari NKRI
Referendum di laksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 dan di sokong oleh Amerika serta Australia. Dan didapatkanlah hasilnya yaitu 78,5% pro kemerdekaan dan 21,5% pro integrasi. Pada 19 oktober 1999 timor timur resmi lepas dari Indonesia  dan resmi menjadi negara merdeka 
seutuhnya pada 20 Mei 2002 dengan Dili sebagai ibu kota.

Di balik itu semua, negara-negara Eropa dan Australia menekan Indonesia agar melepaskan Timor timur. Habibie kecewa karena kebanyakan dunia Internasional lebih banyak menekan untuk melepaskan Timor timur dibanding mempertahankannya.
6:17 PM   Posted by Unknown with No comments

0 komentar:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search